Berlibur Dengan Fisika



"Aku benci ulangan terus,aku pingin liburan". Sering sekali saya mendengar ucapan seperti itu dari mulut teman-teman saya. tak sedikit yang berkata seperti itu. hm.. mungkin karena mereka jenuh juga kali ya... hampir setiap hari ulangan harian nggak ada habisnya, tugas dari bu guru dan  pak guru nggak ada berhentinya. sampe suatu saat saya mendengar "ah.. Matematika,Fisika.. susah banget,kenapa sih harus ada pelajaran seperti itu".. lalu sayadekati dia.. dan saya bilang ke dia kalau "Hidup penuh dengan Fisika,tanpa kita sadari"

LIBURAN BERSAMA FISIKA

Kita mulai dengan roller coaster.  Dalam wahana ini penumpang naik kendaraan yang
tidak bermesin. Kendaraan ini  dinaikkan ke puncak bukit pertama dengan
menggunakan semacam ban berjalan (conveyor belt). Lintasan naiknya dibuat tidak
terlalu curam karena kita tahu semakin  curam lintasan, semakin besar daya motor
penggerak ban berjalannya (biaya yang dikeluarkan  lebih mahal). Puncak bukit pertama
dibuat  lebih tinggi dari puncak bukit selanjutnya ataupun dari tinggi loop. Tujuannya
agar kendaraan mempunyai energi potensial yang cukup besar sehingga mampu
melintasi seluruh lintasan dengan baik.


Ketika meluncur dari bukit pertama, penumpang dilepas dan jatuh bebas dipercepat.
Agar efek jatuh bebas ini dapat lebih dirasakan, lintasan luncuran dibuat berbentuk
seperti  sebuah parabola (lintasan benda dibawah medan gravitasi).  Gerakan turun
dipercepat ini membuat jantung dan alat‐alat tubuh sedikit terangkat dari tempat
semula (inersia). Efek inersia inilah yang memberikan sensasi‐sensasi tertentu seperti
semangat rasanya mau terbang, timbul rasa mual dsb.

Memasuki loop, penumpang dihadapkan pada loop yang berbentuk seperti tetes cair.
Loop tidak dibuat seperti lingkaran penuh karena pada titik terendah loop lingkaran
penumpang akan mengalami  bobot  6 kali bobot semula.  Dengan bobot demikian
besar, darah tidak mampu mengalir ke otak, mata berkunang‐kunang dan orang akan
pingsan.  Dengan lintasan berbentuk tetes cair, bobot maksimum yang dirasakan
penumpang sekitar 3,7 bobot semula. Bobot sebesar ini tidak terlalu berbahaya bagi
penumpang.  Dipuncak loop penumpang berada pada posisi terbalik. Penumpang tidak
akan jatuh karena gaya sentrifugal (arah ke atas) yang dirasakan mampu mengimbangi
gaya berat akibat tarikan gravitasi bumi.


Gaya sentrifugal yang dirasakan penumpang bukan hanya pada loop saja, tetapi juga
pada belokan‐belokan tajam yang dibuat sepanjang lintasan. Ketika penumpang
berbelok kekanan, penumpang akan terlempar ke kiri. Sebaliknya ketika berbelok ke kiri
penumpang akan berbelok ke kanan. Orang akan terpental lebih keras jika berpegang erat‐erat pada batang pengaman, karena itu agar lebih nyaman  banyak penumpang
membiarkan tangan mereka bebas sambil berteriak‐teriak.

Keluar dari roller coaster kita lanjutkan perjalanan ke Swinging boat atau Kora‐kora.
Berbeda dengan roller coaster, Kora‐kora tidak meluncur di atas suatu lintasan besi.
Kora‐kora bergerak bolak‐balik seperti sebuah bandul. Di lintasan terbawah Kora‐kora
terdapat suatu ban yang mendorong Kora‐kora agar selalu dapat berayun dengan
sempurna. Setiap kali  kora‐kora berayun turun, seperti pada roller coaster,  penumpang
mengalami berbagai perasaaan : ngeri, mual, hilang semangat dsb. Perasaan atau
sensasi terbesar akan dirasakan oleh penumpang yang duduk dibarisan belakang,
karena penumpang ini akan jatuh bebas dengan percepatan maksimum.


Capek karena berteriak karena ngeri dan mual, kita masuk ke arena bom‐bom car atau mobil
senggol. Arena ini  merupakan arena terbaik untuk belajar tumbukan. Mobil senggol
bergerak dengan tenaga listrik yang diperoleh dari jala‐jala listrik diatasnya. Pada
tongkat penghubung mobil dengan jala‐jala sering terlihat percikan listrik akibat
tegangan listrik yang sangat tinggi pada jala‐jala ini. Percikan terlihat ketika hubungan
tongkat ini dengan jala‐jala terputus.  Karena energi yang diperoleh tiap mobil sama,
maka mobil berpenumpang ringan relatif dapat bergerak lebih cepat. Agar ketika
bertumbukan, Anda merasa nyaman maka  disekeliling mobil diberi ikat pinggang karet.

Karet ini akan menyerap efek tumbukan. Ketika mobil berpenumpang ringan ditabrak
oleh mobil berpenumpang berat, penumpang yang ringan akan merasakan terlempar.
Hal ini sesuai dengan hukum kekekalan momentum.


Arena The Swing atau ontang anting membawa kita mengerti konsep gaya sentrifugal.
Ketika ontang‐anting mulai berputar, kursi ontang‐anting mulai membentuk sudut.
Makin cepat putaran, makin besar gaya sentrifugal yang dirasakan kursi itu. Akibatnya
sudut yang dibuat kursi terhadap garis vertikal makin besar.  Namun ada keanehan,
sudut yang dibuat kursi ini sama untuk semua penumpang, tidak tergantung pada berat
penumpang
Berat orang memang berusaha memperkecil sudut namun gaya sentrifugal akan
memperbesar sudut itu. Pengaruh kedua gaya saling menghapuskan sehingga sudut
simpangan kursi sama besar untuk berbagai orang.


Selesai dari ontang‐anting, para pengunjung bisa mengunjungi arena lain seperti Dumbo
(Gajah Bledug) untuk mempelajari bagaimana sistem hidraulik; Big Wheel (Bianglala)
untuk belajar bagaimana mengatur keseimbangan kursi, Air Terjun Niagara untuk
belajar gerak jatuh bebas, Pontang‐pontang untuk belajar menggabungkan kecepatan
secara vektor dan Flying Condor (Rajawali) dengan konsep katrolnya.  

Luar biasa sekali bukan? Begitu kayanya pelajaran fisika dalam suatu taman hiburan!
Sayang sekali jika suatu laboratorium fisika yang demikian besar kurang dimanfaatkan
secara maksimal.  Padahal  kombinasi  hiburan dan laboratorium fisika raksasa dalam
suatu taman hiburan merupakan suatu hal yang mampu mengubah persepsi orang
tentang fisika. Fisika tidak akan lagi dianggap sebagai  suatu momok yang menakutkan,
tetapi akan menjadi suatu pelajaran yang sangat asyik dan sangat menyenangkan.



source: Yohanes Surya Ph.D (Ketua TOFI)