Hewan yang Jago Fisika


hm.. well guys... saya punya info penting nih buat kalian. Yang mungkin jarang banget kalian ketahui padahal hal ini selalu kita temui. Nggak sengaja saya nemuin web nya Prof YO. Dan saya nemuin data tentang "Hewan-hewan yang jago fisika". hm.. kira-kira apa aja ya jenis-jenis hewan yang jago fisika .Simak dengan cermat ya kawan


HEWAN-HEWAN YANG JAGO FISIKA

          hm.. Percaya nggak bahwa hewan‐hewan disekitar kita banyak menggunakan 
fisika??



          Sebut saja burung. Burung mempunyai sayap yang didesain secara sempurna, cocok untuk terbang. Bentuk sayap yang melengkung bersifat aerodinamis membuat udara dapat mengalir dengan lebih cepat di permukaan atas sehingga terjadi perbedaan tekanan udara antara sayap atas dan sayap bawah. Perbedaan tekanan udara ini mampu mengatasi gaya tarik gravitasi sehingga burung dapat terbang dengan mulus.  
          Jika dari burung kita bisa mempelajari prinsip untuk terbang, kita juga bisa mengamati cara lepas landas bebek yang  mendorong kakinya untuk menghasilkan tenaga jet sehingga memungkinkannya melesat ke udara. Dari ikan lumba‐lumba kita bisa mempelajari sistem navigasi. Sedangkan kelelawar memberi pelajaran pada kita tentang metode penggunaan radar. 


           Kalau Kalian melihat seekor ikan, pernahkah terlintas pertanyaan, mengapa 
ikan dikaruniai bentuk tubuh yang ramping? Itu untuk memudahkannya bergerak 
mengatasi hambatan air. Karenanya, kapal laut atau kapal selam pun memiliki bagian 
depan yang ramping dan kemudian melebar sesuai kebutuhan.  
          Untuk belajar tentang beradaptasi dengan temperatur lingkungan di sekitar, 
kita bisa meneliti kehidupan beberapa hewan. Kelinci bertelinga panjang yang di Amerika dikenal dengan nama Jackrabbit sehari‐harinya memiliki ‘daerah kekuasaan dengan temperatur permukaan tanah pada musim panas dapat mencapai 70C. Untuk bertahan hidup, meskipun tidak pernah mempelajari hukum fisika Wien 
tentang proses radiasi termal di sekolah, Jackrabbit menerapkannya di sarangnya. 

Tentang material komposit, kita bisa belajar dari kulit kerang. Kulit kerang ternyata persis tembok rumah.
Ada batu bata dan adukan semennya. Bedanya “batu bata” pada kulit kerang sangat tipis, sedangkan “semennya” setebal 10 nm atau 1per 10 milyar meter. Tapi kekuatannya dua kali kekuatan keramik sintetis. Ini pernah menimbulkan inspirasi bagi peneliti dari Universitas Princeton untuk membuat 
bahan pelapis tank. Selain kulit kerang, kulit sejenis kumbang tertentu diam‐diam 
juga berteknologi canggih. Ketika dilihat dengan mikroskop elektron, kulit kumbang 
menunjukkan banyak kemiripan dengan komposit yang biasanya digunakan pesawat 
tempur. Bedanya, pada kompisit sintetis penyusun lapisan‐lapisan serat dilakukan 
secara simetris. Sedangkan susunan serat pada kulit kumbang tidak simetris tetapi 
sangat teratur. Ada anggapan bahwa struktur yang tidak simetris bersifat labil dan 
mudah berubah, tapi ternyata kulit kumbang terbukti dapat menahan beban lebih 
besar dan lebih tahan banting. Jadi siapa yang lebih canggih? Manusia atau 
kumbang? 
          Lalu, bagaimana dengan keajaiban‐keajaiban hewan seperti kucing yang 
dijuluki memiliki sembilan nyawa karena kalau jatuh dari tempat tinggi tulang‐
tulangnya tidak rontok. Apakah kucing memiliki daya magis? Tentu tidak. Kucing 
menerapkan prinsip kesetimbangan dengan baik. Bagaimana dengan burung yang 
bertengger di atas kawat listrik tetapi tidak tersetrum? Kedua kaki burung rupanya menginjak kawat yang bertegangan hampir sama sehingga hampir tidak ada beda 
potensial yang melewati burung, akibatnya arus yang mengalir ke tubuh burung kecil 
sekali. Hasilnya, Burung tidak menderita apa‐apa.   
          Bagaimana dengan serangga yang mampu mengangkat beban berukuran 
atau berbobot ratusan kali lipat ukuran tubuhnya sendiri? Lebah misalnya, dapat 
membawa beban 300 kali beratnya sendiri. Artinya lebah sama kuatnya dengan 
manusia yang mampu mendorong 3 truk ukuran besar secara bersamaan! Kuncinya 
terletak pada perbandingan antara ukuran dan kekuatan otot‐otot tubuhnya. 
Perbandingan itu sangat besar daripada manusia karena perbedaan ukuran tubuh 
manusia dan serangga.    
           Demikianlah, jika Kalian pergi ke kebun binatang atau rekreasi ke pantai, 
kebun, taman, atau sekedar menghabiskan waktu di rumah dengan hewan 
kesayangan, jangan lupa amati bentuk dan struktur tubuh serta perilaku hewan ya. 


Dengan begitu sebenarnya kita sudah mendapatkan kursus fisika. Gratis lo!